REPUBLIKA.CO.ID, Penggalangan dana dari masjid hingga pengusaha.
Solidaritas muncul dari rakyat Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina, termasuk pula memberikan bantuan fisik ataupun nonfisik.
Dukungan itu sebagian besarnya terkoordinasi melalui organisasi-organisasi nonpemerintah (NGO). Kehadiran lembaga-lembaga itu kian menunjukkan tentang sikap Muslim Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Adalah Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA). Organisasi yang berdiri pada Mei 2002 lalu ini memiliki visi membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk peduli perjuangan Palestina dalam mencapai kemerdekaan, khususnya menjaga kesucian Masjid Al-Aqsha.
Hampir sepuluh tahun terbentuk, berbagai kegiatan nyata telah dilakukan KISPA. Saat ini, menurut Ketua KISPA, Ustaz Ferry Nur, KISPA masih melakukan penggalangan dana dari masjid ke masjid.
Di antaranya, yang dibidik masjid-masjid di kawasan perkantoran di Jalan Kuningan, Sudirman, Thamrin, dan sekitarnya. Setiap Jumat di bagikan Buletin Al-Aqsha agar mereka tahu tentang misi perjuangan Palestina.
“Respons mereka sangat positif. Kini, banyak pegawai di perkantoran yang berkomitmen setiap bulan gajinya dipotong untuk Palestina,” ujar Ferry.
Sebagai amanah dari umat, sedekah tersebut harus sampai Palestina. Makanya, KISPA transparan, setiap pemasukan dan pengeluaran bisa dilihat secara gamblang di situs KISPA.
Selain bantuan dana, KISPA menjalin hubungan dengan Palestina membantu penyediaan air bersih dan berbagai kebutuhan menjelang musim dingin. Hal yang menarik, KISPA juga turut andil membantu program tahfiz Alquran untuk anak-anak di Gaza yang berlangsung sejak 2008.
Selama dua bulan anak-anak itu digembleng belajar menghafal Alquran. Kini, program ini sudah menghasilkan ribuan tahfiz dan minimal setiap rumah ada yang hafal Alquran. “Mereka belajar menghafal secara gratis. KISPA menyediakan beasiswa, cendera mata, dan hadiah untuk anak-anak yang hafal Alquran,” kata Ferry.