REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Presiden Israel Shimon Peres Senin mengatakan Israel tidak mempunyai pilihan lain kecuali melancarkan serangan terhadap Hamas di Gaza kendatipun korban sipil meningkat.
Ia mengatakan sekitar 1.200 roket ditembakkan dari daerah itu ke Israel dalam enam hari belakangan ini.
"Dalam satu menit, jika mereka menghetikan penembakan, maka tidak akan ada korban," kataya.
Presiden Israel itu menuduh Iran mendorong rakyat Palestina untuk terus mlancarkan serangan-serangan roket ke Israel bukannya melakukan perundingan gencatan senjata.
Pada saat yang sama, Peres memuji Presiden Mesir Mohamed Moursi atas peran peran aktifnya dalam krisis yang semakin meningkat itu.
"Yang tidak menyenangkan adalah Iran. Mereka kembali berusaha mendoromg Hamas terus menembak, membom, mereka berusaha mengirim senjata-senjata," kata Peres dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN.
Khusus menyangkut Iran, Peres mengatakan "Kami tidak akan berperang dengan Iran. Tetapi kami berusaha mencegah pengiriman rudal yang memiliki jangkauan tembak jauh yang Iran kirim kepada Hamas."
"Tetapi Iran adalah satu masalah. Masalah dunia, tidak hanya dari sudut pandang membangun satu bahaya nuklir, tetapi juga menjadi satu pusat aksi kekerasan dunia," katanya.
"Mereka membiayai, mereka melatih, mereka mengirim senjata-senjata, mereka menekan, tidak bertanggung jawab, tidak memiliki prrtimbangan moral," kata Peres.
Menjawab pertanyaan apakah satu perang darat di Gaza tidak terelakkan, Peres mengatakan ia mengharapkan akan dapat tercapai gencatan senjata.
"Perundingan-perundingan masih dilanjutkan. Sulit bagi semua pihak, tetapi itu belum berakhir dan pilihan terbaik bagi semua pihak adalah menghentikan penembakan," katanya.