REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gencatan senjata untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza akhirnya tercapai Rabu (21/11) malam waktu setempat. Pemimpin biro politik Hamas Khalid Meshaal menyambut gencatan senjata ini sebagai kegagalan Israel menguasai Gaza.
Hingga hari ke delapan agresi Israel, pasukan Brigade Izzudin Alqassam berhasil membalas serangan udara, kapal perang dan roket canggih milik Israel.
Meshal juga memuji peran Mesir dan Presiden Mohammed Mursi yang menginisiasi gencatan senjata dan membebaskan gerbang perbatasan rafah.
"Dokumen gencatan senjata menetapkan pembukaan penyeberangan di semua perbatasan, bukan hanya rafah," kata Meshal dalam sebuah konferensi pers di Mesir.
Sejak blokade 2007, semua akses ke Gaza dikuasai Israel kecuali Rafah yang berada dalam otoritas Mesir. Angin segar kembali muncul setelah Mohammed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang memiliki akar sama dengan Hamas memenagkan pemilu presiden Mesir.