Jumat 23 Nov 2012 14:09 WIB

Rumah Warga Korban Longsor Akan Direlokasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dewi Mardiani
Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)
Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah warga yang terkena amblesnya tanah di Kampung Babakan Sirna RT 03/11 Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, akan direlokasi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengemukakan daerah tersebut berbahaya jika digunakan lagi. "Seharusnya 100 meter dari bibir tebing itu tidak boleh dibangun pemukiman," kata dia ketika meninjau di lokasi bencana longsor.

Maka dari itu, ia mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menyediakan tempat tinggal baru di tempat yang lebih aman. "Nanti akan diupayakan bantuan untuk tempat tinggal baru di lokasi yang lain," kata dia.

Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher ini mengatakan akan meminta Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mencarikan lokasi baru untuk para korban. Kepala Desa Cilebut Timur, Taufik Hidayat, mengatakan warganya sudah bersedia direlokasi. Namun ia meminta, lokasi baru jangan terlalu jauh dari lokasi awal. "Kalau bisa sih masih di Cilebut Timur," ujar Taufik.

Data terakhir yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Rencana Daerah (BPBD) Bogor per Jumat (23/11), total rumah yang rusak berjumlah 22 unit dengan 18 rumah tertimbun tanah dan lima rumah rusak sedang.  Taufik mengatakan korban terdiri dari 22 Keluarga dengan jumlah warga 96 orang.

Ketua Rukun Tetangga 03, Heri Ketut, mengatakan jumlah rumah yang ada di bawah tebing ada 25 rumah dengan 30 keluarga. "Saat ini korban ada yang tinggal di rumah saudara dekatnya, di mushola dan sekitar 40 persen tinggal di tenda pengungsian," kata dia.

Taufik menceritakan, warga pinggir tebing sudah menempati daerah tersebut selama hampir 60 tahun, sementara rel kereta sudah ada dari zaman Belanda. Namun, ia menekankan, tanah tersebut merupakan milik warga dan memiliki izin resmi.

Sementara, Direktur PT KAI, Ignasius Jonan, mengatakan akan memberikan bantuan terkait rumah warga yang tertimbun longsor. "Nanti kita lihat, yang akan dibantu tentu yang memiliki IMB," kata dia beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement