Jumat 23 Nov 2012 19:56 WIB

Golkar Serahkan Nasib Idris ke BK DPR

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Politisi Golkar Idris Laena (kiri)
Foto: Antara
Politisi Golkar Idris Laena (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Fraksi Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya nasib Idris Laena pada Badan Kehormatan DPR. Bagi segala persoalan yang menyangkut etik ke alat kelengkapan DPR itu.

"BK kan hasil keputusan bersama DPR, jadi fraksi serahkan ke BK urusan yang menyangkut etik," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Ade Komarudin saat dihubungi Republika, Jum'at (23/11).

Ade mengatakan sampai saat ini fraksi belum meminta konfirmasi ke Idris perihal tuduhan pemerasan BUMN. Soal laporan Dahlan ke BK, Ade menyatakan itu merupakan hak warga negara.

Namun begitu Ade mengingatkan agar Dahlan bisa mempertanggungjawabkan laporannya. Jangan sampai laporan yang disampaikan tak memiliki fakta dan data. "Nanti nama orang rusak dan bisa menimbulkan serangan balik ke si pelapor," ujar Ade.

Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan memenuhi panggilan BK DPR untuk mengonfirmasi oknum DPR pemeras DPR. Usai menerima Dahlan, BK DPR melakukan pemeriksaan ke politikus Partai Golkar di Komisi VI Idris Laena. Idris diduga oknum DPR yang memeras DPR.

Ini diperkuat dengan pernyataan Ketua BK, M Prakosa yang menyebut Idris pernah mengakui pernah melakukan pertemuan dengan direksi BUMN.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement