REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA--Pemberontak kiri Kolombia FARC hari Jumat (23/11) meminta Presiden Barack Obama memberikan grasi kepada salah seorang pemimpin kelompok itu. Sosok yang dimaksud telah menjalani hukuman 60 tahun di penjara pengamanan maksimum di AS dan grasi dimintakan agar ia bisa mengambil bagian dalam perundingan perdamaian di Havana.
Kelompok pemberontak itu berulang kali meminta Obama menunjukkan kemurahan hati kepada Simon Trinidad, seorang komandan FARC yang dinyatakan bersalah menculik tiga orang AS di Kolombia.
"Kami meminta presiden AS menggunakan wewenangnya untuk memberikan grasi, agar Simon Trinidad, utusan perdamaian FARC, bisa hadir secara fisik dalam perundingan di Havana," kata komandan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) Ricardo Tellez.
"AS akan memberikan kontribusi besar bagi perdamaian di Kolombia dengan isyarat kemanusiaan ini," katanya.
Tellez menyampaikan seruan itu sebelum dimulainya pertemuan Jumat dengan delegasi pemerintah Kolombia, dalam perundingan yang diharapkan bisa mengakhiri konflik terlama Amerika Latin.
Delegasi-delegasi itu akan bertemu hingga akhir pekan, sebelum istirahat pada Senin, yang akan memungkinkan kedua pihak bekerja secara terpisah. Sesi terakhir dari babak perundingan ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa hingga Kamis.