REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan dirinya tidak akan maju melalui jalur independen pada pemilihan kepala daerah provinsi setempat, seandainya tidak mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan. "Saya tidak mau independen, karena kalau sudah tidak ada partai yang mengusung berarti saya sudah jelek dan tidak dikehendaki," katanya saat menemui perwakilan keluarga Bung Karno asal Banjar Bale Agung, Kabupaten Buleleng, yang ditemuinya di Denpasar, Ahad (25/11).
Menurut dia, partai merupakan representasi dari rakyat dan ia tidak akan memaksakan diri kalau tidak ada partai yang mengusungnya. "Selain menjadi gubernur, masih banyak cara untuk mengabdi bagi Bali. Mudah-mudahan Ida Bhatara (Tuhan) memberikan saya kesehatan yang makin baik. Saya tentu tak boleh `ampah` atau takabur," ucapnya.
Ia mengharapkan pada perwakilan keluarga Soekarno yang menemuinya ini dapat mengkomunikasikan pada keluarga di Buleleng untuk siap mental, seandainya ia tidak mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju kembali lewat partai itu pada Pilkada Bali, 15 Mei 2013. Warga diminta siap mental terlebih sudah ada pernyataan dari Ketua DPD PDIP Bali AA Ngurah Oka Ratmadi yang menyampaikan bahwa 95 persen rekomendasi akan diberikan pada kader partai. "Saya kalau sudah jadi gubernur, ya tentu gubernurnya rakyat Bali. Dulu di hari pertama usai saya dilantik, saya bahkan langsung ke Karangasem untuk melihat kondisi rakyat miskin di sana karena kemiskinannya paling parah, meskipun saya tahu saat pilkada perolehan suara saya kalah di daerah itu," katanya.