Rabu 28 Nov 2012 20:11 WIB

Umayyah bin Khalaf, Pengumpul dan Penghitung Harta (2)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: news.az
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Umayyah kemudian pergi menemui Nabi Muhammad untuk membuat sebuah kesepakatan.

“Muhammad marilah menuju kesepakatan, kami akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu juga menyembah apa yang kami sembah sehingga kita sama-sama dalam satu perkara.”

“Jika yang kamu sembah itu lebih baik daripada yang kami sembah, berarti kami telah meraih bagian kami dari kebaikan itu. Jika apa yang kami sembah itu lebih baik daripada yang kamu sembah, berarti kami telah meraih bagian dari kebaikan itu,” ujarnya.

Negosiasi tersebut gagal karena Rasulullah tak sedikit pun terpengaruh oleh apa yang dikatakannya. Seiring gagalnya upaya tersebut, Umayyah pun memutar otak dan mencari jalan lain untuk menghentikan dakwah yang dijalankan Rasulullah.

Mencegat Rasulullah

Dia dan orang Quraisy lainnya akan tidur di seputar rumah Rasulullah agar beliau tidak bisa keluar rumah dan menyebarkan ajarannya. Namun, muslihat dan tipu dayanya gagal.

Rasulullah tetap bisa keluar rumah dengan mudah. Dikisahkan, Rasulullah mengambil segenggam pasir lalu menebarkannya kepada mereka sambil berdoa.

Rasulullah pun berlalu sedang mereka terlelap tidur. Akhirnya, salah seorang di antara penduduk Makkah memeriksa mereka. “Siapa yang kalian tunggu?” ujarnya.

“Muhammad,” jawab mereka.

Orang itu kemudian berkata, “Merugilah dan gagallah kalian! Demi Allah, dia telah pergi dengan melewati kalian. Dia menaburkan pasir kepada kalian,” ujarnya dengan kesal.

Tak henti di situ saja, Umayyah senantiasa berada di balik kekacauan yang ditebarkan oleh kaum Quraisy untuk menimbulkan keraguan terhadap Rasulullah dan risalahnya. Sejumlah propaganda diembuskannya. Dia pernah berkata, “Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang pendusta lagi sombong.”

Lain waktu Umayyah beretorika, “Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat dan kalau kami turunkan seorang malaikat tentu selesailah semua urusan itu kemudian mereka tidak diberikan sedikit pun.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement