Menjual Bilal Terlalu 'Murah'
Umayyah bin Khalaf tidak hanya mengganggu upaya dak wah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saja, dia juga menghalang-halangi mereka yang terbuka hatinya untuk menerima kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah.
Umayyah pernah menyiksa seorang budak yang memeluk Islam, yaitu Bilal bin Rabah. Umayyah pernah membaringkan Bilal di atas padang pasir yang panas membakar ketika matahari sedang terik sambil menindih batu besar di atas dadanya. Sehingga, Bilal tidak dapat menggerakan badannya sedikit pun.
Pada malam harinya, Bilal diikat dengan rantai, kemudian dicambuk terus menerus hingga badannya luka-luka. Pada siang harinya, dia dibaringkan kembali di atas padang pasir yang panas.
“Apakah kamu bersedia mati dalam keadaan seperti ini? Ataukah kamu mau terus hidup, dengan syarat kamu tinggalkan agama Islam?” ujar Umayyah.
Walaupun Bilal disiksa seperti itu, ia berkata, “Ahad... Ahad!” sebagai wujud pengakuan atas keesaan Tuhan.
Umayyah memaksa Bilal agar memuji Latta dan Uzza yang patungnya memenuhi pelataran Ka’bah. Tapi, Bilal justru memuji nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka terus memaksanya dan Bilal menjawab, “Lidahku tidak bisa mengatakannya.”
Jawaban ini membuat siksaan yang diterimanya semakin hebat dan keras. Apabila merasa lelah dan bosan menyiksa, Umayyah akan mengikat leher Bilal dengan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orang tak berbudi dan anak-anak agar menariknya di jalanan dan menyeretnya di sepanjang jalanan Makkah.
Penderitaan Bilal berakhir ketika Abu Bakar mengajukan penawaran kepada Umayyah untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda. Ia mengira Abu Bakar tidak akan mau membayarnya. Tapi ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan sembilan uqyah emas, dengan nilai sekarang sekitar Rp 150 juta.
Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, “Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqyah pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya.”
Abu Bakar membalas, “Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqyah pun aku tidak akan ragu membelinya.”