Kamis 29 Nov 2012 16:14 WIB

Zulkiflimansyah: Tidak Ada Pemerasan ke Merpati

Rep: Aghia Khumaesi / Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kehormatan (BK) DPR telah mengkonfrontir antara Direktur Utama (Dirut) PT. Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo dengan lima anggota DPR yang dituding Menteri BUMN Dahlan Iskan telah melakukan pemerasan BUMN.

Lima anggota DPR itu adalah Achsanul Qosasih, Linda Megawati, Saidi Butar-Butar (fraksi Demokrat), I Gusti Agung Ray Wijaya (fraksi PDIP) dan Zulkiflimansyah (fraksi PKS) pada hari ini, Kamis (29/11).

Konfrontir ini dilakukan untuk mengetahui fakta kejelasan terkait pertemuan tertutup pada 1 Oktober lalu. Wakil Ketua Komisi XI DPR, Zulkiflimansyah mengakui adanya pertemuan pada 1 Oktober 2012 di ruang pimpinan Komisi XI DPR. Namun, pertemuan tersebut menurutnya tidak mengindikasikan adanya dugaan permintaan upeti yang dilakukan pihaknya pada BUMN.

Pernyataannya tersebut menurutnya telah didukung Dirut Merpati. Di mana Rudy membantah adanya pemerasan kepada BUMN dalam rapat pada 1 Oktober 2012 di ruangan pimpinan Komisi XI DPR.

"Pertemuan 1 Oktober itu tidak ada pemerasan terhadap Merpati. Pak Rudy sudah mengakui bahwa kelima orang ini tidak melakukan pemerasan pada Merpati," ujar Zulkiflimansyah usai menjalani konfrontir, di Gedung Parlemen Jakarta, Kamis (29/11).

Pasalnya, kata dia, dalam rapat tersebut, hanya terjadi pembicaraan bisnis plan Merpati antara Dirut Merpati dengan anggota Komisi XI DPR. Selain itu, tegas Zulkiflimansyah, Rudy juga mengaku tidak pernah memberikan laporan kepada Dahlan atas tudingan pemerasan itu.

"Yang salah kita tidak tahu, tetapi beliau tidak pernah melaporkan tindak pemerasan anggota DPR pada Pak Dahlan," kata dia.

Dia menjelaskan dalam pertemuan konfrontir tersebut Rudy hanya membahas kronologi pertemuan pada 1 Oktober dan adanya pengingatan komitmen. Namun, terkait pengingatan komitmen tersebut Zulkiflimansyah enggan membicarakan lebih lanjut. Menurutnya, pengingatan komitmen tersebut tidak ada alias mengada-ada.

"Pak Dirut hanya melaporkan tentang kronologis pada pertemuan tanggal 1 Oktober 2012 di mana ada pembicaraan komitmen. Nah mungkin komitmen itu di salah persepsikan," terang Zulkiflimansyah.

Atas tudingan Dahlan, pihaknya merasa geram. Karena hal itu telah mencemarkan nama baik keluarga dan lembaga DPR secara umum. "Keluarga dan kerabat merasa terganggau secara psikologis," pungkas Zulkiflimansyah.

Namun, pihaknya (Komisi XI) mengaku belum memutuskan untuk apakah akan mengambil jalur hukum atau tidak. Karena, masih menunggu laporan dari BK. "Saya tidak tahu, itu masih dibicarakan,"ungkap politisi PKS ini.

Hal yang sama diungkapkan anggota Komisi XI laiinya yang dituding Dahlan yakni, Achsanul Qosasih. Ia mengatakan tudingan Dahlan selama ini sudah clear dan membuktikan dirinya tidak bersalah. "Saya rasa clear, karena dua information diambil oleh BK. Saya rasa itu bagus dan kita tunggu saja," kata politikus Partai Demokrat ini.

Sementara, setelah ke luar dari ruang rapat BK DPR, Rudy bungkam. Rudy meninggalkan Gedung DPR tanpa mengeluarkan pernyataan sedikit pun. Naun, Rudy tampak terlihat tegang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement