REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Terbentuknya Grand Canyon di Arizona di wilayah barat-laut Amerika Serikat terjadi lebih dari 60 juta tahun lalu, demikian hasil satu studi yang dipimpin oleh University of Colorado Boulder.
Studi yang disiarkan Jumat di jurnal Science itu, mengatakan satu analisis mengenai biji-bijian mineral yang diambil dari dasar bagian barat Grand Canyon menunjukkan biji-bijian tersebut tertanam pada sekitar 70 juta tahun lalu --saat dinosaurus berkeliaran dan mungkin juga pernah mengintip wilayah tersebut.
Para peneliti menggunakan metode penanggalan yang memanfaatkan pembusukan radioaktif uranium dan atom torium sampai atom helium di dalam mineral fosfat yang dikenal sebagai apatit. Atom helium terkunci di dalam biji-bijian mineral saat zat itu menjadi dingin dan bergeser lebih dekat ke permukaan selama pembentukan Grand Canyon.
Variasi temperatur di tingkat dangkal di bawah permukaan Bumi dipengaruhi oleh topgrafi, dan sejarah panas yang tercatat oleh biji-bijian apatit memungkinkan para peneliti menduga berapa banyak waktu telah berlalu sejak terjadinya penggalian alamiah di Grand Canyon.
"Penelitian kami menyiratkan Grand Canyon digali secara langsung sedalam beberapa ratus meter dari kedalaman jaman modernnya sekitar 70 juta tahun lalu," kata Asisten Profesor University of Colorado Boulder Rebecca Flowers di dalam satu pernyataan.