Jumat 30 Nov 2012 16:27 WIB

Internet Terputus, Pemerintah-Oposisi Suriah Saling Tuding

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berpose di atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa di Provinsi Idlib, Suriah.
Foto: AP Photo/Edlib News Network ENN
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berpose di atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa di Provinsi Idlib, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Koneksi internet dan layanan web di seluruh wilayah Suriah terputus sejak Kamis (29/11) pukul 12.26 waktu Suriah dan terus berlangsung sepanjang hari. Tak hanya itu, layanan ponsel pun terputus di Damaskus dan wilayah Suriah Tengah. Baik pihak oposisi maupun pemerintah Suriah saling tuding atas penyebab terputusnya dua layanan komunikasi tersebut.

Para aktivis oposisi mengatakan rezim Presiden Bashar Al-Assad telah menarik steker Internet dalam rangka memperdiapkan serangan besar-besaran. Pihak berwenang di Suriah seringkali memotong telepon dan layanan internet di beberapa daerah. Tujuannya, mengganggu komunikasi antar oposisi ketika pasukan rezim melakukan operasi besar.

"Saya takut pemutusan internet mungkin merupakan awal dari pembantaian di Damaskus. Rezim merasa terdesak dengan pasukan oposisi yang telah dekat dengan ibu kota. Ini langkah putus asa (rezim Assad), mereka mencoba memutus komunikasi antar aktivis," ujar tokoh oposisi Suriah di Mesir, Adib Shishakly.

Sementara pemerintah Suriah menyangkal tuduhan tersebut. Pemerintah mengakui seringkali mengacaukan sinyal untuk memutus internet, namun tak pernah melakukannya secara nasional di seluruh wilayah Suriah. Menteri Informasi Suriah, Omran Al-Zoubi mengatakan, negara bukanlah pihak bertanggungjawab atas terputusnya layanan tersebut.

Pemadaman disebabkan akibat kerusakan teknis akibat serangan oposisi. "Tidak benar bahwa negara memutus interner. Para teroris (sebutan pemerintah untuk oposisi) menargetkan jaringan internet, sehingga memutus internet di beberapa daerah," kata menteri seperti dikutip Statsiun televisi negara Al-Ikhbariya.

Stasiun televisi tersebut juga mengabarkan, saat ini insinyur tengah bekerja memperbaiki terputusnya jaringan. Kerusakan kabel komunikasi dan internet utama disinyalir menjadi penyebabnya dan tengah ditangani para insinyur negara. Bukan hanya jaringan yang terputus, Perusahaan pelacakan web AS, Renesys menemukan seluruh IP adress negara Suriah tak dapat diakses. Hal tersebut sangat efektif dalam upaya menghapus negara dari internet.

"Dalam tabel routing global, seluruh blok IP Suriah yang berjumlah 84 tak lagi dapat dijangkau," ujar perusahaan tersebut dalam blog resmi mereka.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement