REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) memastikan akan menambah jumlah pasukannya di Papua terkait hari ulang tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh besok, 1 Desember.
"Jumlahnya kita sesuaikan dengan situasi. Yang pasti perkuatan Mabes Polri di sana. Penggunaan (personel) tergantung Kapolda karena Kapolda lebih tahu wilayah," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Polisi, Agus Rianto, Jumat (30/11).
Ia menyatakan, Kapolda Papua sudah memperhitungkan dan mempersiapkan pengamanan sedini mungkin demi masyarakat. Pengamanan khusus akan dipusatkan di titik khusus di mana banyak terjadi aktivitas masyarakat, seperti Lapangan Abepura.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Papua dengan dibantu Brimob dan TNI telah menangkap tujuh orang yang diduga memiliki keterkaitan dengan pembakaran dan penembakan Mapolsek Pirime, Lany Jaya, Papua.
Seorang pria berinisial WW ditangkap saat aparat keamanan melakukan penyisiran di sekitar wilayah Pirime, Selasa (27/11) sekitar pukul 10.00 WIT. Saat akan ditangkap WW melawan dan akan menyerang petugas. Petugas terpaksa menyarangkan timah panas di kaki kirinya untuk melumpuhkannya.
Enam orang lainnya, yaitu KW (40 tahun), LK (22), TW (24), GK (35), DTT (45) dan TT (17) ditangkap di Desa Muara Game, Distrik Piramid, Jayawijaya pada Kamis (29/11) sekitar pukul 16.00 WIT. Dari mereka polisi menemukan sejumlah bendera OPM, bendera negara asing dan dua buah parang.
Tujuh orang tersebut diduga terlibat dalam pembakaran dan penembakan Mapolsek Pirime, Lany Jaya, Papua, Selasa lalu. Dalam peristiwa itu, tiga anggota polisi tewas. Mereka adalah Kapolsek Pirime Ipda Rolfi Takubesi (48 tahun), Briptu Daniel Makuker dan Briptu Jefri Rumkorem.