Jumat 30 Nov 2012 16:52 WIB

Polri Tambah Pasukan Antisipasi HUT OPM

Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) memastikan akan menambah jumlah pasukannya di Papua terkait hari ulang tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh besok, 1 Desember.

"Jumlahnya kita sesuaikan dengan situasi. Yang pasti perkuatan Mabes Polri di sana. Penggunaan (personel) tergantung Kapolda karena Kapolda lebih tahu wilayah," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Polisi, Agus Rianto, Jumat (30/11).

Ia menyatakan, Kapolda Papua sudah memperhitungkan dan mempersiapkan pengamanan sedini mungkin demi masyarakat. Pengamanan khusus akan dipusatkan di titik khusus di mana banyak terjadi aktivitas masyarakat, seperti Lapangan Abepura.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Papua dengan dibantu Brimob dan TNI telah menangkap tujuh orang yang diduga memiliki keterkaitan dengan pembakaran dan penembakan Mapolsek Pirime, Lany Jaya, Papua.

Seorang pria berinisial WW ditangkap saat aparat keamanan melakukan penyisiran di sekitar wilayah Pirime, Selasa (27/11) sekitar pukul 10.00 WIT. Saat akan ditangkap WW melawan dan akan menyerang petugas. Petugas terpaksa menyarangkan timah panas di kaki kirinya untuk melumpuhkannya. 

Enam orang lainnya, yaitu KW (40 tahun), LK (22), TW (24), GK (35), DTT (45) dan TT (17) ditangkap di Desa Muara Game, Distrik Piramid, Jayawijaya pada Kamis (29/11) sekitar pukul 16.00 WIT. Dari mereka polisi menemukan sejumlah bendera OPM, bendera negara asing dan dua buah parang.

Tujuh orang tersebut diduga terlibat dalam pembakaran dan penembakan Mapolsek Pirime, Lany Jaya, Papua, Selasa lalu. Dalam peristiwa itu, tiga anggota polisi tewas. Mereka adalah Kapolsek Pirime Ipda Rolfi Takubesi (48 tahun), Briptu Daniel Makuker dan Briptu Jefri Rumkorem.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement