REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Puluhan ribu warga Mesir turun ke jalan-jalan Kairo, Jumat (30/11). Mereka memberi tekanan terhadap Presiden Muhamad Mursi setelah sebuah panel yang didominasi oleh anggota parlemen Islami bersegera meloloskan draf konstitusi kontroversial.
UU baru yang diadopsi dari sesi diskusi marathon semalam suntuk, menuai boikot dari kalangan liberal dan Kristen. Draf uu itu memunculkan keprihatinan HAM serius, termasuk mengenai kebebasan beragama, ungkap aktivis, seperti dilaporkan oleh AFP.
Mursi dijadwalkan mengkaji lagi draf pada Sabtu (1/12) ini. Draf itu masih terkait dekrit yang dikeluarkan presiden, yang intinya ia bakal memiliki kekuatan lebih luas dan tak tersentuh judicial review.
Presiden juga menyatakan parlemen yang dikepalai oleh Hossam el-Ghiriani, diharapkan akan menggelar referendum dalam dua pekan.
Konstitusi menjadi pusat dari krisis politik negara setelah pemilu presiden pada Juni lalu yang memenangkan Mursi. Kemenangan itu membawa kekuatan Islam mendominasi dan dipandang dalam posisi berhadapan dengan grup liberal.