Senin 03 Dec 2012 21:23 WIB

KPK Bantah Beri Perlakuan Khusus Djoko Susilo

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
  Tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Irjen Pol. Djoko Susilo duduk di ruang tungggu setibanya di KPK, Jakarta, Senin (3/12).(Antara/Rosa Panggabean)
Tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Irjen Pol. Djoko Susilo duduk di ruang tungggu setibanya di KPK, Jakarta, Senin (3/12).(Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Tersangka kasus simulator SIM, Irjen Djoko Susilo tidak memakai pakaian khusus tahanan KPK saat keluar dari Gedung KPK menuju ke Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Timur cabang KPK di Pomdam Jaya, Guntur, Senin (3/12).

KPK pun menepis dugaan ada perlakuan khusus terhadap jenderal bintang dua ini. "Jangan dikembangkan ke persepsi-persepsi atau opini-opini yang kemudian justru memperkeruh suasana," kata juru bicara KPK, Johan Budi dalam jumpa pers di KPK, Jakarta, Senin (3/12).

Johan Budi mengakui memang menurut SOP (standar operasional prosedur), baju tahanan biasanya dipakai oleh tersangka kasus korupsi yang ditahan KPK. Penyidik juga menyadari akan ditanyai wartawan makanya penyidik memberitahukan kepada dirinya jika baju tahanan telah dibawa penyidik bersamaan dengan Djoko Susilo ke Rutan Guntur.

Saat ditanya kenapa tidak juga dilakukan pemborgolan terhadap Djoko Susilo, Johan Budi mengatakan tahanan diborgol jika ada penangkapan. Pemborgolan merupakan upaya penjemputan paksa penyidik terhadap tersangka.

"Banyak juga yang tidak diborgol. Baju tahanan juga saya pastikan sudah dibawa penyidik," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement