REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) menjelaskan masalah ekonomi yang membelit negara tersebut, jurang fiskal (fiscal cliff), melalui akun Twitter-nya, @BarackObama.
Menurutnya, pemotongan pajak yang menguntungkan kelas menengah dapat berisiko jika tingkat warga dengan pendapatan tinggi tidak naik.
Negosiasi Obama dengan kongres untuk mencegah masalah keuangan di akhir tahun mandek. Jika kenaikan pajak serta pemotongan anggaran tidak dikendalikan maka ekonomi AS bisa masuk ke dalam resesi.
Obama menjawab sejumlah pertanyaan di Twitter sekitar satu jam sebagai bagian dari kampanyenya untuk menekan Partai Republik di Kongres. Tujuannya, partai tersebut dapat menerima kenaikan pajak bagi orang-orang kaya untuk memperbaiki defisit anggaran AS.
Satu penanya yang mengaku sebagai Emma Robertson menyatakan masalah pajak bagi kepemilikan rumah merupakan ancaman. "Sebagai pemilik rumah, saya khawatir pemotongan pajak untuk kepemilikan rumah, berisiko. Apa itu masalah?" tanyanya
Obama menjawab pemotongan pajak penting untuk kelas menengah tapi dapat berisiko jika pajak bagi orang-orang kaya tidak naik. Pemotongan pajak sebenarnya merupakan kebijakan mantan presiden AS, George W Bush yang akan berakhir pada akhir tahun.
Jika pemotongan pajak ini tidak diselesaikan Obama, maka defisit anggaran AS semakin membengkak. Obama berjanji akan meningkatkan pajak untuk dua level masyarakat yang berbeda.