REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Korea Selatan (Korsel), akan berkolaborasi untuk mengendalikan pencemaran air dan akan merestorasi kali Ciliwung.
Hal itu disepakati Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Balthasar Kambuaya dan Menteri Lingkungan Hidup Korsel, You Young Sook dengan melakukan penandatanganan memorandum saling pengertian mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup dan kerja sama pembangunan berkelanjutan, serta penandatanganan Plan of Implementation Pilot Projectrestorasi Sungai Ciliwung di Istiqlal Pasar Baru, Jakartal, Senin (3/12) malam WIB.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup (LH), Balthasar Kambuaya, Kegiatan ini diselenggarakan sebagai titik awal penyelamatan Sungai Ciliwung agar lebih bermanfaat bagi masyarakat sebagai bagian dari kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia dengan Korea Environmental Industry and Technology Institute (KEITI) dan The Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang merupakan bagian dari Pemerintah Korsel, yang akan berlangsung selama 30 bulan ke depan sejak ditandatanganinya memorandum saling pengertian tersebut.
Kerja sama antara Indonesia dan Korea telah mendorong terbentuknya Indonesia-Korea Environmental Cooperation Center (IKECC), serta upaya Restorasi Sungai Ciliwung yang dimulai dari Kegiatan Demonstration Project Restorasi Sungai Ciliwung di Istiglal.
'Demonstration Project' Restorasi Sungai Ciliwung di Istiqlal ini menjadi momen bersejarah dalam upaya restorasi Sungai Ciliwung dan sungai-sungai lainnya di Indonesia untuk mengembalikan sesuai fungsinya.
Sungai Ciliwung di Istiqlal merupakan ruas sungai yang sangat penting oleh karena berada dalam wilayah terpenting di Indonesia, di antara Rumah Ibadah Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta.
Setiap tahun Masjid Istiqlal Jakarta dikunjungi lebih dari 12 juta orang serta berbagai tamu negara. Keberhasilan kegiatan Demonstration Project ini akan menjadi simbol baru dalam restorasi Sungai Ciliwung.
"Ini merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, melalui Demonstration Project Restorasi Sungai Ciliwung ini menjadi titik awal penyelamatan Sungai Ciliwung agar lebih bermanfaat bagi masyarakat dan daerah yang dilaluinya," ujar Balthasar Kambuaya, dalam sambutannya setelah penandatanganan nota kesepakatan.
Diharapkan, lanjut menteri LH, hal itu dapat mengembalikan fungsi sungai sebagai sistem pengendali banjir, sistem ekologi, sarana edukasi, sosial, dan budaya. "Melalui restorasi Ciliwung ini akan dapat menambah ruang publikbagi masyarakat kota Jakarta untuk dapat menikmati lingkungan hidup yang lebih baik," tegasnya.