REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana meski sebelumnya dideklarasikan sebagai bakal calon gubernur Jakarta mengaku tidak kecewa atas keputusan partainya yang mengusung Hidayat Nur Wahid sebagai calon resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Tidak kecewa dengan keputusan partai, memang pak Hidayat adalah tokoh yang lebih baik dari saya," kata Triwisaksana yang turut mendampingi pendaftaran pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini sebagai cagub-cawagub PKS di KPUD Jakarta, Senin malam (19/3).
Triwisaksana yang sebelumnya dideklarasikan PKS sebagai calon gubernur, kini berharap pasangan yang diusung partainya akan menang dalam persaingan menuju Balaikota. Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq yang juga mendampingi pencalonan Hidayat-Rachbini mengatakan deklarasi pencalonan Triwisaksana sebelumnya merupakan 'pemanasan'.
"Kami mencoba melihat bagaimana publik menerima calon kami, namun proses politik terus berjalan," kata Luthfi.
Pasangan cagub-cawagub Hidayat-Rachbini merupakan yang terakhir mendaftar ke KPUD DKI, setelah sebelumnya pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang diusung koalisi delapan partai juga mendaftar pada jam-jam terakhir menjelang penutupan.
Hidayat Nur Wahid adalah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus mantan presiden PKS, sementara Didik J. Rachbini merupakan kalangan profesional yang juga Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
Meski tidak mendapat dukungan resmi dari DPW PAN DKI, kepada wartawan Hidayat Nur Wahid juga mengklaim mendapat restu dari Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa ketika meminang Didik. "Kami mendapat informasi bahwa pak Hatta Rajasa bersama kami dalam pencalonan ini," kata Hidayat.
Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang diusung delapan partai politik merupakan pasangan kelima yang mendaftarkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Sebelumnya telah ada empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur lain yang mendaftar ke KPUD DKI yaitu Jokowi-Tjahaya Purnama dari PDIP dan Gerindra, Alex Noerdin-Nono Sampono dari Partai Golkar, PPP, dan PDS, serta dua kandidat independen Faisal Basri-Biem Benjamin, serta Hendardji Supandji-Ahmad Riza Patria.
Selanjutnya para kandidat akan menjalani tahapan tes kesehatan pada 2-3 April di RSPAD Jakarta. Pemilukada DKI Jakarta sendiri baru akan berlangsung pada 11 Juli.