REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur partai politik, Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku tidak akan memasang baliho atau spanduk untuk melakukan kampanye.
Bahkan, kata Jokowi, pihaknya tidak akan membuat iklan di media massa. Hal itu lantaran pihaknya mengaku tidak memiliki modal besar. "Kami tidak akan pasang baliho atau pun ngiklan," ujarnya dalam sambungan telepon, Jumat (23/3).
Karena kekurangan modal tersebut, Jokowi mengaku tidak akan 'jor-joran' dalam berkampanye. Karena itu, pihaknya memilih untuk turun langsung dan bertemu dengan konstituen langsung di lapangan.
Menurut dia, hal tersebut sejatinya dapat mengurangi upaya pencurangan demi merebut simpati masyarakat, seperti money politic. Dalam hal lain, Jokowi mengatakan harus ada pembatasan dana dalam melakukan kampanye dari KPU DKI Jakarta.
Karena itu, aturan yang ada saat ini dinilainya masih memiliki kekurangan. Yakni, pembatasan tidak hanya diperuntukkan bagi donatur, melainkan juga pengeluaran dana kampanye. "Dana kampanye itu memang harus dibatasi untuk meminimalisir kecurangan," kata dia.