REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta dari PKS, Hidayat Nur Wahid, optimistis dengan memfungsikan kembali situ-situ (danau buatan) yang terdapat di wilayah Jakarta, diyakini mampu mengatasi masalah banjir dan kebutuhan air bagi warga ibu kota.
"Jakarta memiliki 48 situ, hanya 13 yang berfungsi, sisanya dibiarkan tidak berfungsi," kata Nur Wahid, saat berkunjung ke pasar raya Tebet Barat Jakarta Selatan, Sabtu (14/4). Situ itu dapat dimanfaatkan sebagai penampung air dan juga taman rekreasi.
Dari data yang diperolehnya, tiap tahun tidak kurang dari dua miliar meter kubik air datang ke Jakarta. Sementara 1,4 miliar meter kubik di antaranya terbuang kelaut atau malah membuat banjir. Padahal air untuk keperluan rumah tangga warga DKI, hanya membutuhkan sekitar 668 juta meter kubik tiap tahunnya.
Begitu pula dengan permasalahan kemacetan di Jakarta. Menurut Anggota Komisi V DPR ini, kemacetan di Jakarta hanyalah persoalan tidak tersedianya fasilitas-fasilitas umum yang aman, dan nyaman. Ia mengatakan, 800 ribu kendaraan dari kota tetangga, menyambangi Jakarta tiap harinya.
Dengan membangun infrastruktur berupa lahan parkir yang luas serta aman, di titik-titik terluar ibu kota. Hal tersebut akan dapat membantu para 'penyerbu' ibu kota untuk menitipkan kendaraan mereka, lalu menggunakan transportasi massal untuk masuk ke kawasan kota.