REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, Faisal Basri, mengunjungi Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/6). Dalam kunjungan yang disebutnya sebagai ajang silaturahmi itu, ia menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto.
"Saya belajar dan bertukar pandangan dengan Pak Prijanto, tentang birokrasi di Pemprov DKI. Bukan kampanye, tetapi silaturahmi biasa," ujar Faisal Basri usai bertemu Prijanto.
Ia menuturkan, pertemuan yang berlangsung dari pukul 10.30 WIB itu bukan bentuk pernyataan politik. Ekonom ini mengatakan tidak ada maksud dukung-mendukung dalam kunjungan tersebut.
Dari pertemuan singkat itu, Faisal mendapatkan masukan dari Prijanto mengenai birokrasi. Bahwa, birokrasi adalah ujung tombak pelayanan publik baik dari tingkat pemerintah daerah hingga tingkat kelurahan.
Calon gubernur nomor urut enam ini menyatakan prinsip yang akan mempermudah proses birokrasi adalah transparansi. Dengan transparansi, kemungkinan untuk terjadinya penyalahgunaan akan dapat diminimalkan.
"Proses transparansi dapat dimulai dari hal-hal di sekitar kita. Seperti yang sudah dilakukan pengumuman jumlah hasil sumbangan di masjid, harus jelas saldonya berapa, terima berapa dan yang telah dimanfaatkan berapa. Hal serupa bisa diteapkan dalam transparansi distribusi dana Bantuan Operasional Pendidikan dan Bantuan Operasional Siswa agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan," ucapnya.
Sementara itu, Prijanto mengaku senang dan menyambut baik kunjungan Faisal. Menurutnya, menjalankan roda pemerintahan di DKI Jakarta membutuhkan komitmen dan ketaatan yang tinggi.
Pada kesempatan itu, Prijanto mengenakan setelan pakaian berwarna sama dengan Faisal, yaitu atasan kemeja broken white dan celana berwarna krem. "Wah, kompakan ya. Mungkin ini pertanda Pak Faisal akan pindah ke Kebon Sirih," ujarnya sambil tertawa.