REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta yang tinggal beberapa hari lagi, sejumlah prosedur pengamanan telah disiapkan Polda Metro Jaya.
"Polda Metro Jaya telah menggelar Operasi Mantab Praja pada 21 Juni kemarin demi suksesnya Pilkada DKI Jakarta," kata Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/7).
Dia mengatakan, pengamanan sudah dimulai sejak penetapan calon gubenur dan wakil gubernur. Dua orang aparat bergantian terus mendampingi masing-masing kandidat. Sementara ada satu orang lagi yang tidak terstruktur juga turut mendampingi mereka. Pengamanan juga dilakukan saat kampanye.
Rikwanto mengungkapkan kampanye pemilukada sekarang cagub-cawagub yang mendatangi warganya. Sehingga arak-arakan simpatisan tidak terlalu terjadi. Hal ini juga lebih aman. Selain itu, pihaknya juga melakukan penjagaan di lokasi distribusi surat suara, kotak suara.
Rikwantro justru mengkhawatirkan juru kampanye (jurkam). Dia mengimbau kepada para jurkam agar tidak menyerang pribadi, suku golongan kepada lawanya. "Jika ini terjadi, tentunya akan disikapi lawannya secara pribadi maupun simpatisannya," kata dia.
Polda sendiri telah membagi kategori Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ada empat kategori TPS. Yakni Pertama, TPS aman jika berlaku umum, tidak terjadi apa-apa. Kedua, TPS Rawan Satu, jika di tempat tersebut pernah terjadi konflik, gesekan antar kandidat atau jumlah dukungan antar calon relatif seimbang. Ketiga, TPS Rawan Dua jika sampai sekarang masih ada konflik, ada ketidakpercayaan kepada pemerintah, jarak berjauhan. Terakhir, TPS khusus ada di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) dan Rumah Sakit. Dalam TPS khusus itu, tidak biasanya pemilih tidak siap mental.
Selain itu, Polda juga akan melakukan pengamanan paska pemilukada seperti terkait penghitungan suara. Polda juga mengimbau kepada semua pihak jika ada permasalahan agar diaspirasikan kepada wadah-wadah yang sudah ada. Rikwanto menilai Gubernur DKI Jakarta yang terpilih, nantinya harus mampu mengatasi tiga masalah pokok Jakarta. Yakni pedagang kaki lima, macet dan banjir.