Senin 09 Jul 2012 11:31 WIB

Warga Solo Doakan Jokowi-Ahok Menang

Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan salam metal ketika melakukan kampanye terbuka yang bertajuk
Foto: Antara
Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan salam metal ketika melakukan kampanye terbuka yang bertajuk "Karnaval Kotak-kotak" di Senayan, Jakarta, Minggu (1/7). Dalam kampanye terbuka Jokowi mempertanyakan APBD DKI selama 5 tahun yang berjumlah Rp 1

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Meski tidak memiliki hak suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta, warga Solo tetap memberikan dukungan kepada Wali Kota Surakarta, Joko Widodo yang menjadi salah satu calon gubernur DKI. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, warga Solo akan menggelar doa bersama untuk pasangan Jokowi dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Ya, kalau untuk ikut menunggui proses pencoblosan di Jakarta mungkin tidak bisa. Tetapi secara moril, kami tetap memberi dukungan dengan doa bersama, untuk kesehatan, keselamatan, kebaikan, dan kemenangan Pak Jokowi," kata Rudy yang juga menjabat Wakil Wali Kota Surakarta, di Solo, Senin (9/7).

Ia mengatakan, kegiatan tersebut rencananya akan digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta sebelum pencoblosan, Selasa (10/7) malam. Mereka yang ikut dalam acara doa bersama untuk Jokowi dan Ahok tidak hanya terbatas pada kader partai, pihaknya juga mempersilakan warga untuk ikut ambil bagian. Jokowi dan Ahok diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Saya harus bisa memilih dan memilah. Sebagai Wakil Wali Kota, saya harus menyelesaikan tugas di Solo. Dari sisi kepartaian, kami terus mendukung kader yang maju pilkada. Tetapi karena dari sisi kewilayahan sudah berbeda. Ini Pilkada DKI Jakarta, bukan Jawa Tengah. Tidak bisa kami langsung pergi ke sana, namun tetap memberikan semangat untuk bisa menang dengan terhormat," katanya.

"Bapak (Jokowi) Senin sudah aktif, tetapi Selasa ada tugas ke Jakarta lagi untuk mengikuti pengumuman hasil kompetisi Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study. Untuk tanggal 11 Juli (hari pencoblosan) Pak Wali sudah mengajukan izin juga, karena jatah cuti kampanye sudah habis," terang Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta Etty Retnowati.

Dikatakan Etty, izin yang diajukan ke Gubernur itu sudah dikirim seminggu setelah pengajuan cuti kampanye. Namun, hingga kini belum ada jawaban dari Gubernur terkait hal itu.

"Kalau mekanisme izin mungkin hanya bersifat pemberitahuan. Jadi tidak perlu menunggu jawaban. Tetapi nanti akan kami tanyakan kembali agar ada kejelasan," terangnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement