Jumat 13 Jul 2012 20:14 WIB

PKS ke Foke atau Jokowi?

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Hafidz Muftisany
ibuan massa menghadiri kampanye terbuka pasanga Cagub-cawagub DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Minggu (1/7).
Foto: hidayatdidik.net
ibuan massa menghadiri kampanye terbuka pasanga Cagub-cawagub DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Minggu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat politik LIPI, Syamsuddin Haris memandang, sikap yang diambil Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada putaran kedua tidak akan mencerminkan suara di tingkat akar rumput.

Sehingga, dukungan suara 11-an persen pada putaran pertama dipastikan tidak dapat menjadi hasil pasti pada putaran kedua.

''Koalisi di level elit itu belum tentu menjanjikan. Artinya, kalau kemudian Foke mendekati Hidayat, belum tentu pendukung Hidayat akan ikut,'' katanya ketika dihubungi, Jumat (13/7).

Diakuinya, loyalitas kader PKS memang tinggi. Tapi dari perolehan suara PKS yang hanya 11-an persen menjadi cermin adanya perbedaan sikap antara tingkat elit dan di akar rumput.

Hal senada diungkapkan pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Ari Dwipayana. Menurutnya, ketidaksolidan PKS pada putaran pertama pemilukada DKI Jakarta yang lalu terlihat dari perolehan suaranya yang berada di bawah hasil pemilu 2009 yang berhasil mencapai angka 18 persen.

''Itu menarik, apakah ini tanda bahwa ada masalah internal. Karena terlihat pilihan politik elit tidak diikuti pilihan kader,'' ujar dia.

Meskipun begitu, ia menilai suara PKS masih akan menentukan arah putaran kedua. Karena jumlahnya yang cukup signifikan. Sehingga akan memperkuat posisi tawar PKS terhadap dua kandidat yang lolos.

PKS pun dipastikan tidak akan melepaskan begitu saja kesempatan tersebut. Apalagi ada tambahan basis yang cukup besar di DPRD. ''PKS akan gunakan itu untuk bargaining position. Apalagi PKS itu mesin politiknya jalan.''

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement