REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Fauzi Bowo (Foke) - Nachrowi Ramli (Nara) akan menggunakan strategi kampanye melalui sosial media untuk memenangi putaran kedua Pemilukada DKI 2012. Target kampanye melalui sosial media adalah kalangan menengah dan atas yang dinilai lebih kritis dan berpengalaman.
"Sosial media memang punya peranan penting. Itu memang satu hal yang harus dimanfaatkan karena itu perang informasi," kata calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Nachrowi Ramli saat diskusi di Warung Daun Cikini, Sabtu (14/7).
Menurut Nara, media sosial memiliki peranan penting dalam penyampaian informasi, fakta nyata di lapangan dan meningkatkan atau menurunkan citra seseorang. "Kampanye sosial media juga dilakukan dalam dunia tentara yang memiliki divisi penerangan di supervisi oleh asisten intelijen," tuturnya\
Sehingga, lanjut Nara, semua kenal adanya psywar dan perang informasi dalam memperjuangkan sesuatu hal. "Sosial media merupakan satu hal yang harus dimanfaatkan untuk menarik hati dan perhatian warga kalangan menengah ke atas. Warga di kelompok ini mampu mengkritisi, mencermayti dan menganalisa visi, misi dan program yang disampaikan kami," ujarnya.
Nara menuturkan, pasangan Jokowi-Ahok selama ini terbantu kampanye melalui informasi yang disebarkan lewat sosial media. "Saya menilai kelas menengah dan atas Jakarta sangat kritis dan memahami program kerja, visi, dan misi," tuturnya.
Oleh karena itu, Nara menegaskan, pasangan Foke-Nara akan lebih berkonsentrasi membidik pemilih di kelas menengah. "Perang informasi itu sangat penting untuk dikendalikan," katanya.
Nara mengakui, strategi pemenangan Pemilukada DKI putaran pertama belum optimal.
"Tim pemenangan juga mempertimbangkan Fauzi Bowo untuk sebagai gubernur agar fokus turun ke masyarakat," ungkapnya.
Terlebih, tambah Nara, keputusan akhir putaran kedua ada di tangan warga Jakarta. "Kami sudah mensosialisasikan visi dan misi ke depan. Kalau menang belum sempurna maka harus diperbaiki," tambahnya.