REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali mencatat sejumlah perusahaan negara rugi sepanjang 2012. Dari 141 perusahaan terdapat 16 BUMN yang diperkirakan tak akan memperoleh untung di tahun ini.
Delapan BUMN sudah memastikan rugi melalui laporan resmi ke Kementerian BUMN. Perusahaan itu antara lain Inhutani II, Semen Kupang, PAL Indonesia, INKA, Dok dan Perkapalan Surabaya, Kertas Leces, Merpati, dan Pengerukan Indonesia.
Sementara delapan BUMN lainnya, belum memberikan laporan resminya pada pemerintah. "Sehingga belum bisa dipaparkan," kata Kepala Biro Perencanaan dan Sumber Daya Manusia Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro pada Republika, Rabu (12/12).
Meski demikian, kementerian menegaskan secara kuantitas, BUMN yang mengalami rugi terus menurun dibanding dua tahun sebelumnya. Di 2010 misalnya, Kementerian BUMN mencatat terdapat 32 BUMN rugi sementara di 2011 terdapat 23 perusahaan negara rugi.
Lagipula kebanyakan perusahaan yang merugi juga merupakan wajah lama yang belum berhasil disehatkan tahun ini. "Seperti Kertas Leces sekarang meski perlahan, dia sudah mulai bisa membiayai hidupnya," katanya.
Ke depan, Imam mengatakan pemerintah juga sudah memiliki cara untuk menggenjot efisiensi BUMN. Untuk BUMN yang sudah merugi selama lima tahun terakhir, pihaknya akan mencoba menawarkan obligasi untuk disehatkan kembali.
Tapi sayangnya, belum ada target penurunan yang diberikan. "RKP (Rencana Kerja Perusahaan) masih dalam proses. Belum semuanya kita dapatkan," tegasnya lagi.