REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO -- Keluarga korban yang tewas tertembak di bioskop Colorado, Amerika Serikat (AS) pada musim semi lalu bereaksi keras atas peristiwa penembakan brutal yang terjadi di sekolah dasar di Connecticut, AS, Jumat (14/12) waktu setempat.
Seperti dilaporkan Associated Press (AP), keluarga korban tersebut meminta kepada pemerintah untuk memberlakukan pengontrolan atas penggunaan senjata api bagi masyarakat sipil.
Dia adalah Tom Teves. Dia kehilangan anaknya, Alex, pada 20 Juli 2012 saat seorang pria menyerang dengan tembakan. Penyerangan itu dilakukan saat penayangan film perdana serial Batman di tepian kota Denver, Aurora. Teves mendesak pemerintah soal senjata api.
Menurut dia, tak ada gunanya bagi publik dan masyarakat sipil untuk mendapatkan akses bagi penggunaan senjata api. Senjata itu juga yang digunakan pelaku penembakan di sekolah di Connecticut yang menyebabkan lebih dari 26 orang tewas dan 18 orang terluka. Sebagian besar korban adalah anak-anak sekolah.
Peristiwa penembakan pada Juli 2012 itu terjadi sehari setelah Gubernur Colorado menginstruksikan pembuat kebijakan setempat untuk memulai pembahasan dalam membentuk aturan pengawasan senjata api.
Seorang mahasiswa di Colorado, James Holmes, dituding mendapatkan senjata berupa senapan semiotomatis dan senjata lainnya sebelum membunuh 12 orang dan melukai 70 orang lainnya pada Juli itu.