Senin 17 Dec 2012 07:06 WIB

Sepakbola Indonesia Terancam Mati Suri

Suporter Timnas sepakbola Indonesia saat pertandingan Indonesia melawan Malaysia saat pertandingan kualifikasi sepakbola SEA Games di Stadion Utama Gelora Bung karno, Jakarta, Kamis (17/11). (Republika/Wihdan Hidayat)
Suporter Timnas sepakbola Indonesia saat pertandingan Indonesia melawan Malaysia saat pertandingan kualifikasi sepakbola SEA Games di Stadion Utama Gelora Bung karno, Jakarta, Kamis (17/11). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepak bola Indonesia di jurang kenestapaan. Kisruh PSSI dan KPSI membuat sepak bola di Indonesia terancam mati suri.

Karenanya, pengamat sepak bola Bengkulu, Syamsurijal, berpendapat pemerintah harus turun tangan menyelesaikan kisruh tersebut secepatnya sebelum terlambat. Pasalnya, jika sampai dengan Februari 2013, pertikaian PSSI tidak bisa dituntaskan, Indonesia dipastikan akan mendapatkan sanksi dari FIFA.

Jika Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA, katanya, sepak bola di tanah air akan mati suri. Soalnya, selama sanksi, PSSI tidak boleh menggelar liga dan ikut kejuaraan sepak bola baik nasional maupun internasional.

"Bila ini terjadi prestasi sepak bola Indonesia semakin pudar, tidak kena sanksi dari FIFA saja prestasi sepak bola Indonesia anjlok," kata mantan Pengurus PS Bengkulu era 1980-an itu.

Secara terpisah seorang tokoh sepak bola bola Bengkulu, Hidayat mengaku prihatin melihat pertikaian di tubuh PSSI yang tidak pernah tuntas. "Saya berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan sengketa di PSSI tersebut, kalau masing-masing kubu-kubu mengaku benar, kapan persoalan dapat selesai," katanya menegaskan.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 15 10 4 1 20 10 34
2 Persib Bandung Persib Bandung 13 8 5 0 23 14 29
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 15 7 5 3 22 13 26
4 Persija Persija 15 7 4 4 21 6 25
5 Bali United Bali United 14 7 3 4 21 8 24
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement