Rabu 19 Dec 2012 11:08 WIB

Mahfud MD: Reformasi Belum Lahirkan Lembaga yang Efesien

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, yang bakal lengser.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, yang bakal lengser.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan reformasi politik yang dilakukan Indonesia ternyata belum mampu melahirkan lembaga-lembaga negara efektif dalam menjalan tugasnya.

"Reformasi juga ternyata tidak melahirkan kepemimpinan yang efektif dan belum menyejahterakan rakyat," kata Mahfud MD di Jakarta, Rabu.

Mahfud MD menjadi salah satu pembicara pada Pleno I Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bertema "Penataan Kembali Sistem Politik dan Otonomi Daerah" di Balai Sidang Jakarta.

Menurut dia, ketidakberhasilan reformasi menyejahterakan rakyat terlihat dari masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

"Meskipun menurut pakar pertumbuhan ekonomi bagus, ternyata angka kemiskinan dan pengangguran tidak tumbuh(berkurang,red) dengan bagus," tuturnya.

Menurut dia, mungkin ada yang salah dengan reformasi yang dilakukan Indonesia. Sebab, ada yang menganggap, ternyata reformasi tidak lebih baik daripada sebelumnya.

"Ada yang menganggap amandemen terhadap UUD 1945 mungkin salah. Lalu muncul perdebatan apakah ingin melakukan amandemen lagi atau kembali saja kepada UUD 1945 yang semula," katanya.

Dia mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah dalam setiap pilihan karena semuanya memiliki argumentasi yang kuat. Yang terpenting adalah bagaimana menjalankan pilihan itu konsep itu secara benar.

Silaknas dan ICMI Expo 2012 dalam rangka Milad ke-22 ICMI menghadirkan beberapa tokoh untuk berbicara dalam beberapa pleno yang berjalan paralel.

Selain Mahfud MD, tokoh yang menjadi pembicara pada Pleno I adalah pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Indria Samego dan Wakil Ketua DPD La Ode Ida.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement