Rabu 19 Dec 2012 14:44 WIB

Pakar: Golkar Ganti Capres Sekarang!

Rep: Esthi Maharani/ Red: Setyanadivita Livikacansera
Partai Golkar
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pakar psikologi politik, Hamdi Muluk menilai jika Partai Golkar menginginkan untuk mengganti calon presidennya, maka hal tersebut harus dilakukan sekarang. Karena jika tahun depan, pertengahan, atau akhir tahun, partai tersebut akan kesulitan mendongkrak elektabilitas. 

Bahkan, bukan tidak mungkin pula terjadi perpecahan suara. “Seharusnya, kalau mau dievaluasi lagi, ya sekarang ini. Kalau evaluasi di 2013, bisa celaka," katanya, Rabu (19/12). 

Ia menambahkan evaluasi itu sesuai dengan permintaan Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang diketuai Akbar Tanjung. Dewan mengkritisi tingkat elektabilitas Ical yang tidak kunjung naik bahkan kalah dari tokoh-tokoh lainnya. 

Menurutnya, disadari atau tidak, secara internal Partai Golkar terpecah dalam beberapa faksi. Saat ini yang tampak adalah kubu Ical dan kubu Akbar. Permintaan Akbar untuk mengkaji ulang pencalonan Ical karena elektabilitasnya yang rendah dianggap sebagai upaya menggoyahkan Ical dan melihat kemungkinan lain sosok yang bisa dicalonkan. 

Meski begitu, ia beranggapan kekuatan di struktural Partai Golkar telah dikendalikan Ical. Sehingga kalaupun mau digoyang, hal tersebut akan sangat tergantung pada DPD-DPD. 

"Kalau DPD bisa mengeluarkan mosi tidak percaya dan jumlahnya banyak, bisa saja dipaksakan untuk dilakukan Munas Luar Biasa,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement