REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan sebuah bangsa bukan terletak pada sistem pemerintahannya. Tetapi, terletak pada sikap kepemimpinan (leadership) para pemimpinnya.
Menurut mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, banyak yang menilai sistem demokrasi bisa membawa kemajuan. Tetapi, banyak negara yang menganut sistem demokrasi tak kunjung maju seperti Filipina.
Contoh lainnya, lanjut JK ada yang berpendapat pemerintahan otoriter bisa membawa kemajuan. Tetapi, banyak negara yang menganut sistem ini juga tak kunjung maju seperti Myanmar, Kuba, dan Zimbabwe.
"Pada akhirnya, leadership (kepemimpinan) lah yang menentukan," kata JK saat berbicara dalam Silaknas ICMI bertajuk Visi Kebangkitan Peradaban Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (19/12) malam.
Menurut JK, pemimpin yang memiliki leadership yang baik adalah yang memiliki visi, misi, dan keyakinan yang jelas. Kemudian, dia berani menjalankan keyakinannya itu dengan tindakan dan bertanggung jawab atas tindakannya.
"Soal benar atau salah itu belakangan. Selama dia yakin itu benar dan dia mampu bertanggung jawab. Intinya, ketegasan saja," kata JK yang saat ini menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia itu.
Menurut JK, saat ini di Indonesia tak ada pemimpin yang berani seperti itu. Pemimpin sekarang hanya berani menjalankan kebijakan yang populer saya. "Pemimpin itu harus berani menjalankan kebijakan yang populer atau tidak populer. Kalau tak mampu, maka negara dalam bahaya," kata JK.