REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lima orang pendaki dilaporkan tersesat di Gunung Merapi pada Rabu (19/12) pukul 13.45 WIB. Hingga saat ini, tim pencari gabungan masih melakukan penyisiran di kawasan Merapi.
Kabar tersebut didapat dari salah seorang isteri korban yang melaporkan peristiwa itu ke SAR DI Yogyakarta (DIY). Menurut data yang dihimpun, tiga orang pendaki dalam kondisi sehat, satu tidak sadarkan diri dan seorang lagi dalam kondisi sakit akibat kelelahan.
Kelimanya yakni, Imam Hadi Purwanto atau Ipung (30 tahun) warga Terban, Resa (24 tahun) warga Terban, Dayan (35 tahun) warga Blimbingsari, dan Aris (28 tahun) warga Terban dan satu orang lagi belum teridentifikasi.
Kemudian, mereka diduga bukanlah pendaki gunung. Pasalnya, selain tidak mengenali medan jalur pendakian, mereka juga tidak mengetahui teknis pendakian.
Kordinator SAR DIY, Asbaini mengatkan, pihaknya telah menurunkan 50 anggora anggota Sat Rescue Unit (SRU), Rabu sore, untuk menyisir Merapi pukul 17.28 WIB melalui jalur Kinaharjo. Lalu, dilanjutkan dengan pencarian melalui jalur Kaliurang oleh SAR Kaliurang pukul 18.52 WIB.
Namun dia menyatakan, pencarian baru akan dioptimalkan hari ini, Kamis (20/12). Pihaknya telah menerjunkan 60 pukul 07.30 WIB. "Pasalnya, pencarian malam terkendala cuaca dan kondisi yang malah membahayakan anggota SAR," kata Asbani pada Republika, Kamis (20/12).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelima pendaki mulai menuju Gunung Merapi dua hari yang lalu, Senin (17/12). Mereka naik menggunakan jalur pendakian dari Kali Adem, Kinahrejo, Cangkringan. Koordinat terakhir yang terdeteksi, Asbani mengatakan, kelimanya berada di sebelah barat Boyong, atau di ketinggian sekitar 1.100 meter di bawah permukaan laut.
Tim pencari gabungan yang terdiri dari SAR, Sarlinmas, PMI, Mapala Mahasiswa UII dan UMY, Polsek Kaliurang, dan Basarnas.