Kamis 20 Dec 2012 13:31 WIB

BNPB Perkirakan 1.200 Bencana Sepanjang 2012

Rep: Fenny Melisa/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, memperkirakan terdapat sekitar 1.200 kejadian jika semua data yang masih terdapat di kementerian dan lembaga, BPBD, TNI, Polri, dan Pemda dapat dikumpulkan serta dilakukan verifikasi.

"Pada 2009 terdapat 1.287 kejadian, 2010 sekitar 1.999, dan 2011 sebanyak 1.663 kejadian. Data sementara kejadian bencana tahun 2012 adalah 730 kejadian," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/12).

Menurut dia, kejadian bencana selama 2012 lebih sedikit dibandingkan pada 2010 dan 2011. Penurunan kejadian bencana sangat dipengaruhi oleh faktor alam, yaitu cuaca, iklim, dan geologi. "Selama tahun 2012 tidak ada bencana yang besar," kata dia.

Ia menjelaskan dampak bencana selama 2012 sebanyak 487 orang meninggal, 675.798 orang mengungsi/menderita, dan 33.847 rumah (7.891 rumah rusak berat, 4.587 rusak sedang, dan 21.369 rusak ringan). "Sekitar 85 persen adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, kekeringan, dan puting beliung," ujar dia.

Ia mengatakan dibandingkan dengan rata-rata bencana hidrometeorologi selama 2002-2011 yaitu sekitar 80 persen sehingga bencana tersebut mengalami peningkatan. "Terjadi kejadian puting beliung sebanyak 259 kejadian (36 persen), Banjir 193 kejadian (26 persen), dan tanah longsor sekitar 138 kejadian (19 persen)," ujar dia.

Berdasarkan waktu kejadian, lanjutnya, Januari adalah puncak dari kejadian bencana, yang kemudian menurun pada Februari, tetapi Maret hingga April terjadi kenaikan lagi.

Ditinjau dari jumlah korban meninggal terbanyak, lanjutnya, akibat bencana adalah kecelakaan transportasi laut (kapal tenggelam imigran gelap) sebanyak 165 orang. "Diperkirakan jumlah korban meninggal tenggelamnya kapal imigran gelap ini lebih banyak karena tidak diketahuinya jumlah pasti penumpang," ujar dia.

Ia mengatakan pada 2011 sebanyak 482 orang meninggal. Terjadi perubahan waktu kejadian dari kecelakaan transportasi laut. "Jika pada 2011, korban terbanyak terjadi pada Desember dan September, sedangkan di 2012 pada Juni dan September," katanya.

Ia menambahkan kecelakaan Kapal Motor Putri Ayu di perairan laut Alang Maluku pada Sabtu, 16 Juni 2012 merupakan penyumbang terbesar korban meninggal dan hilang, yaitu 92 orang meninggal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement