Jumat 21 Dec 2012 09:57 WIB

KSAU Diminta Kurangi Ketergantungan Alutsista Luar

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Dewi Mardiani
KSAL Laksamana Madya TNI Marsetio (kiri) dan KSAU Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia (kanan) saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/12).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
KSAL Laksamana Madya TNI Marsetio (kiri) dan KSAU Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia (kanan) saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marsekal Madya Ida Bagus Putu Dunia resmi menjabat kepala staf angkatan udara (KSAU) ke-19. Serah terima jabatan dipimpin oleh Panglima TNI Marsekal Agus Suhartono di Taxi Way Echo Lanud Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (21/12).

Setelah menjabat sebagai KSAU selama tiga tahun satu bulan 12 hari, Marsekal Imam Sufaat akan menjalani masa pensiun.

Dalam sambutannya, Panglima TNI menyatakan, rotasi jabatan merupakan hal wajar di lingkungan TNI. Ia memberi pesan kepada Ida Bagus untuk memperkuat alutsista dan penyempurnaan strategi keamanan udara sesuai sasaran kebijakan kemampuan pokok minimum kekuatan udara.

"Pentingnya menegakkan kedaulatan udaa nasional dalam rangka mendukung pertahanan udara," kata Panglima TNI. Ia mengimbau agar KSAU nanti juga memikirkan perkembangan dunia kedirgantaraan nasional untuk memperkuat sistem pertahanan udara Indonesia.

Dengan mengutamakan pengembangan dan pembelian industri dalam negeri, diharapkan industri dirgantara Indonesia bisa berkembang. "Diharapkan dengan begitu ketergantungan terhadap alutsista luar negeri bisa dikurangi," ujar Panglima TNI.

Ida Bagus merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU)1981 dan merupakan pria keturunan Tabanan, Bali. Ia memulai karier sebagai penerbang Wingdik 1 Lanud Adi Sutjipto. Kariernya mulai meroket pada 2011 menjabat gubernur AAU.

Pada Juli lalu, ia mendapat promosi bintang tiga dengan jabatan komandan sekolah staf dan komando (Dansesko) TNI. Berselang lima bulan, Ida Putu akan menyandang bintang empat dan menjadi putra Bali pertama yang menjadi orang nomor satu di lingkungan AU.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement