REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Manajer PSPS Pekanbaru, Boy Sabirin membenarkan adanya rencana penalangan dana dari PT. Liga Indonesia, untuk melunaskan gaji pemain.
Boy menjelaskan, PT. Liga melalui CEO Djoko Driyono sudah melakukan komunikasi dengan klub melalui Surat Keputusan sejak November lalu. "Sekarang kami tinggal menunggu pencairan dana. Mudah-mudahan Desember ini selesai," kata Boy ketika dikonfirmasi, Jumat (21/12).
Menurutnya, para pemain PSPS Pekanbaru sedikit merasa lega dengan adanya keputusan tersebut. Surat dari PT. Liga pun telah dibagikan manajemen klub PSPS kepada para pemain.
Dijelaskan Boy, sesuai dengan surat keputusan, mekanisme pembayaran pemain akan ditransfer secara langsung oleh PT. Liga ke rekening pemain. Klub hanya membantu mengordinasikan perihal pembayaran gaji antara PT. Liga dan pemain.
Menurut rilis yang dikeluarkan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), hanya ada sembilan klub di kompetisi ISL dan IPL yang tidak bermasalah dengan pembayaran gaji. PSPS pun menjadi klub yang paling banyak menunggak gaji pemain selama 10 bulan.
Menanggapi hal itu, Boy mengatakan data APPI itu tidak tepat. PSPS hanya menunggak gaji pemain selama enam bulan. Adapun jumlah total tunggakan gaji pemain PSPS berjumlah Rp. 3.6 miliar.
"Semoga sebelum kompetisi masalah ini selesai. Agar kami bisa tenang menjalani pertandingan," pungkasnya.