Sabtu 22 Dec 2012 08:28 WIB

Ini Pernyataan Ikhwanul Muslimin Jelang Penentuan Nasib Mesir

Ikhwanul Muslimin
Foto: .
Ikhwanul Muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) buka suara sebelum rakyat Mesir menentukan nasib hukum negaranya. IM menilai, peraturan hukum baru yang disusun pemerintah Mohamed Mursi adalah jalan untuk menyempurnakan demokrasi Mesir.

Mereka membantah anggapan bahwa hukum dalam konstitusi baru akan membawa perpecahan. "Mesir tidak akan terbagi dan tidak sedang menghadapi bahaya apapun," ujar tokoh IM yang juga kepala Partai Keadilan dan Kebebasan Mesir, Essam El-Erian seperti dikutip Aljazeera.

Dia ini menambahkan, hukum baru justru akan memberi kesempatan yang adil bagi setiap warga Mesir. Menurutnya, tidak ada satu kelompok pun yang dirugikan bila hukum baru diberlakukan. "Pada kenyataannya konstitusi ini akan menjadi sistem baru yang terbuka bagi setiap masyarakat dan kekuatan politik," kata Essam mengomentari produk udang-udang yang kini sedang diuji dalam referendum itu.

Hari ini, Essam bersama para pendukung pemerintah akan berusaha memenangkan referendum konstitusi baru. Konstitusi ini didukung oleh kalangan Islam, termasuk IM. Namun, konstitusi baru ditolak keras oleh kelompok liberal.

Referendum akan menentukan nasib Mesir kedepan. Penentuan yang akan menjawab apakah Mesir akan punya peraturan baru untuk mengganti peraturan peninggalan Hosni Mubarak dan rezim militer.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement