Ahad 23 Dec 2012 06:10 WIB

Kalangan Islam Optimis Menangi Referendum Mesir

Warga Mesir pendukung Presiden Muhammad Mursi memberikan dukungannya dalam aksi unjuk rasa di Rabaa El Adaweya di Kairo, Ahad (9/12). (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
Warga Mesir pendukung Presiden Muhammad Mursi memberikan dukungannya dalam aksi unjuk rasa di Rabaa El Adaweya di Kairo, Ahad (9/12). (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Di saat kalangan liberal dilanda kecemasan terhadap hasil referendum, kalangan Islam Mesir justru menatap pengesahan konstitusi baru secara optimis. Kalangan yang dimotori oleh Ikhwanul Muslimin itu yakin akan kembali memenangi hati rakyat Mesir. Konstitusi baru yang disusun pemerintah diyakini akan mendapat persetujuan rakyat.

Dalam proses referendum yang berlangsung kemarin, sekitar 20 juta rakyat, Mesir terlibat untuk menyalurkan suaranya. Mereka terbelah pada dua pilihan. Mendukung konstitusi yang digalang oleh kubu Islam. Atau menolaknya sesuai dengan anjuran kubu liberal Mesir.

Dalam referendum pertama yang berlangsung Sabtu (15/12), mayoritas rakyat Mesir mendukung pandangan dari kaum Islam.

Kemarin, proses pemilihan berlangsung mulai pukul 08.00 pagi waktu Mesir. Rakyat Mesir sangat antusias dengan proses referendum tersebut. Terbukti, waktu pelaksanaan referendum sampai molor hingga pukul 23.00, dari seharusnya ditutup pada pukul 17.00 waktu Mesir.

Salah satu juru bicara kalangan Islam, Essam El-Erian yakin konstitusi baru akan segera disahkan. Dia yakin, konstitusi baru akan membangun sistem politik yang lebih terbuka di Mesir. "Sistem politik akan terbuka bagi seluruh kalangan dengan adanya konstitusi baru," ujarnya seperti dilansir Aljazeera.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement