REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Ledakan bom kembali melanda Irak. Tiga serangan bom menewaskan seorang anggota pasukan keamanan Kurdi Peshmerga dan tiga pekerja bangunan di Irak, Ahad (23/12).
Ledakan bom itu terjadi di rumah yang sedang dibangun di kota Mishahada, sebelah utara Baghdad, menewaskan tiga pekerja dan mencederai seorang lain, kata seorang kapten polisi dan seorang dokter.
Di kota Khanaqin, sebelah timurlaut Baghdad, serangan bom pinggir jalan terhadap patroli pasukan mencederai tiga prajurit, sementara seorang anggota Peshmerga tewas ketika bom kedua meledak setelah ia dan timnya tiba di lokasi pemboman pertama.
Dua anggota lain Peshmerga, seperti dilaporkan AFP, juga cedera dalam pemboman kedua di Khanaqin, kata seorang perwira angkatan darat dan seorang dokter.
Kekerasan yang terus berlangsung dan mengancam kemampuan pasukan keamanan Irak. Rangkaian serangan itu terjadi setahun setelah penarikan pasukan AS dari negara itu.
Pada akhir November, kelompok bersenjata menculik 20 orang ketika mereka pergi dari Irak utara menuju Baghdad untuk pemeriksaan medis ujian masuk militer. Namun, mereka dibebaskan kemudian dalam operasi pasukan.
Seorang kolonel dari Divisi IV Angkatan Darat, yang bertanggung jawab atas daerah tempat penculikan itu terjadi, mengatakan, empat anggota Alqaidah ditangkap dalam operasi pembebasan itu.
Pada akhir Oktober, Alqaidah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan selama liburan Idul Adha yang menewaskan 44 orang dan mencederai lebih dari 150. Pemerintah Irak mengumumkan September sebagai bulan paling mematikan dalam waktu lebih dari dua tahun, dengan jumlah korban tewas dalam serangan mencapai 365 orang.