REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan, sepanjang tahun 2012 terdapat 93 tahanan yang kabur dari 26 kantor polisi.
Tahanan itu kabur dari polsek, polres hingga sel tahanan polda.
Pelarian yang paling mengejutkan adalah kaburnya tahanan teroris, Roki dari Rutan Polda Metro Jaya pada 6 November 2012 siang.
"Kaburnya 93 tahanan dari markas polisi ini menunjukkan Polri tidak serius dalam mengawasi para pelaku kriminal yang sudah tertangkap," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane di Jakarta, Senin, (24/12).
Menurut Neta, tahanan yang kabur terbanyak dari polsek, urutan kedua adalah polres, urutan ketiga adalah polda. Ada lima polda yang kebobolan hingga 17 tahanannya kabur.
"Polda Sumatera Utara (Sumut) menduduki ranking tertinggi dalam hal tahanan kabur sepanjang tahun 2012 ini,"tutur Neta.
Sebagian besar tahanan, terang Neta, bisa kabur dari sel akibat sikap teledor petugas jaga kepolisian. Bahkan ada tujuh kasus, tahanannya dibiarkan tanpa pengawalanan atau penjagaan.
Selain itu, kata Neta, ada juga aparat kepolisian yang terlibat dalam upaya pelarian tersebut.
"Faktor pengawasan dan sistem keamanan sel tahanan, terutama di polsek, perlu ditingkatkan. Sehingga tahanan yang kabur bisa diminimalisir,"tegas Neta.