REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dua balita di Depok menderita gizi buruk, yakni Rafi (15 bulan) dan Reihan (3 tahun 8 bulan).
Saat ini mereka tengah dirawat di sebuah panti asuhan Bina Remaja Mandiri di Jalan Baru Juanda, Kramat Benda Raya, RT 3/ RW 27, No 20, Bakti Jaya, Sukmajaya, Depok.
Ferlian, pemilik panti asuhan mengatakan meskipun kondisi kedua balita tersebut memang sudah lebih baik, namun mereka masih menderita gizi buruk.
Bahkan ketika Rafi pertama kali dibawa ke panti asuhan tersebut, ia mengalami busung lapar dengan berat hanya 5 kilogram. Namun saat ini, berat badannya sudah mencapai 6,8 kilogram.
"Perutnya buncit, badannya kecil kaku, kondisi busung lapar waktu dibawa kesini sekitar November lalu. Untuk seumurnya, berat idealnya itu 10 kilogram," kata Ferlian, Selasa (25/12).
Ia menambahkan orang tua Rafi yang hanya seorang buruh bangunan tidak mampu untuk merawat anaknya. Sehingga Ferlian memutuskan untuk merawat Rafi. "Ayahnya kuli bangunan, mamanya sudah meninggal. Mungkin karena nggak bisa rawat, makanya jadi busung lapar," tambahnya.
Perawatan pertama kali ia akui dibantu oleh Puskesmas Bakti Jaya, namun saat ini Rafi masih membutuhkan uluran tangan untuk perbaikan gizi. Sementara itu, Reihan, balita yang juga menderita gizi buruk dan lumpuh layu kini kondisinya juga masih membutuhkan perbaikan gizi.
Menurut Ferlian, orang tua Reihan yang hanya seorang pemulung juga tidak sanggup untuk merawat anaknya. Saat ini, Reihan mempunyai berat badan 9,8 kilogram. "Sebelumnya dia beratnya 10 kilogram," kata Ferlian.
Kedua balita tersebut diakuinya membutuhkan bantuan untuk memperbaiki gizi dan kesehatannya. "Perlu susu lebih banyak, biskuit, dan yang lain. Karena kebutuhannya jauh lebih banyak dari balita normal," tutupnya.