REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan sedang mempertimbangkan pembelian pesawat tak berawak pengintai buatan Amerika Serikat, 'Global Hawk'.
Badan Program Akuisisi Pertahanan Seoul (DAPA) mengatakan keputusan jadi tidaknya Korsel membeli drone buatan Northrop Grumman itu, akan diputuskan tahun depan. AFP mengabarkan Amerika membandrol empat drone seharga 1,2 miliar dolar AS.
"Kami akan memutuskan apakah akan melanjutkan dengan rencana pembelian, hanya setelah kami menerima letter of intent, dan mempelajari dengan hati-hati istilah penjualan itu," kata juru bicara DAPA kepada AFP.
Selain Global Hawk, Seoul kabarnya juga mempertimbangkan membeli drone jenis lain, seperti jenis Eye Phantom Boeing dan AeroVironment Global Observer yang diparkir di California.
Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan Amerika Serikat (DSCA) mengatakan kemungkinan bakal menjual empat pesawat Global Hawk yang dikemudikan dari jarak jauh. "Kami tidak pernah mengatakan kami tidak akan membeli pesawat pengintai tanpa awak selain dari Global Hawk," kata pejabat Korsel seperti dikutip dari Yonhap.
Sayangnya, harga selangit Global Hawk kemungkinan membuat Korsel mengalihkan bidikannya. "Pesawat-pesawat tak berawak yang bersaing bisa dipertimbangkan," kata pejabat tersebut.
"Perundingan-perundingan akan harus dimulai dari harga 800 miliar won (745 juta dolar AS) untuk empat pesawat, seperti yang disarankan Amerika pada Oktober lalu."
AS menjadi salah satu sekutu Korsel yang sedang kebakaran jenggot dengan kelakuan tetangga gaduhnya, Korea Utara yang giat-giatnya memproduksi senjata nuklir.