REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki musim penghujan, sejumlah daerah di Jawa Barat mulai dilanda banjir dan longsor. Namun hal itu tidak terjadi di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
Bahkan, curah hujan yang masih cukup rendah membuat para petani di kedua daerah itu belum bisa memulai musim tanam.
''Mau tanam gimana, airnya masih sedikit,'' ujar seorang petani di Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Mail, Kamis (27/12).
Mail mengungkapkan, areal persawahan di daerahnya masuk dalam kategori tadah hujan. Karenanya, untuk bisa memulai musim tanam, harus menunggu hingga curah hujan cukup tinggi.
Kondisi serupa juga dialami para petani di Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Akibat rendahnya curah hujan, mereka baru memulai persemaian pada pertengahan Desember lalu.
Padahal, Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon sebelumnya telah mengimbau para petani untuk mempercepat musim tanam. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari banjir saat puncak musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.
''Imbauan ini berlaku untuk seluruh petani di wilayah Kabupaten Cirebon,'' tandas Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi.