REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara 'Love in Paris' Femmy Sagita mengungkapkan meninggalnya Ayu Tria bukan karena tak bisa menggunakan ruang ICU yang digunakan untuk syuting. Sebab, kata dia, syuting menggunakan ruang Intensive Care Unit (ICU) yang telah jarang digunakan.
Meski tak berada di lokasi saat kejadian tadi malam, Femmy mengatakan bahwa pihaknya memang telah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit terkait peminjaman beberapa ruang di rumah sakit. Tak hanya itu, pihaknya juga meminjam beberapa alat rumah sakit untuk melengkapi keperluan syuting.
Namun kemudian menurut Femmy, pihak rumah sakit menawarkan untuk memakai ruang ICU yang sesungguhnya. Akhirnya pihaknya memilih ruang ICU yang jarang digunakan, sebagai lokasi syuting sinetron.
"Jadi sebenarnya kami sudah menempati ruang di rumah sakit dan meminjam beberapa alat rumah sakit. Kemudian pihak rumah sakit menawarkan untuk memakai tempat ICU yang sebenarnya. Kita pun pindah, menggunakan ruang ICU yang jarang dipakai," ujar Femmy yang dihubungi wartawan via telepon, Kamis (27/12).
Namun Femmy menampik penyebab meninggalnya pasien karena ruang ICU digunakan untuk syuting. Menurutnya pasien baru datang ke lokasi seusai syuting.
Femmy mengungkapkan para kru yang masih berada di lokasi malah turut membantu membawa masuk pasien. Sejak awal syuting pun Femmy telah memberitahu pihak rumah sakit, jika ada pasien yang akan menggunakan ruangan mereka akan mengalah.
Femmy menambahkan, pihak rumah sakit pun menyatakan bahwa penyebab meninggalnya pasien tak ada hubungannya dengan proses syuting sinetron Love in Paris. Menurutnya dari keterangan pihak rumah sakit pasien memang telah lama menderita sakit leukimia. Pasien pun, menurut Femmy, tak menggunakan ruang ICU yang digunakan untuk syuting.
Meskipun demikian dirinya ,mewakili seluruh kru sinetron Love in Paris, mengaku kaget mendengar berita meninggalnya Ayu. Ia pun menyatakan ungkapan duka yang mendalam bagi seluruh keluarga yang ditinggalkan.
"Kita kaget saat dengar kabar itu, kami mengucapkan duka yang mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.