REPUBLIKA.CO.ID, GURBUZ -- Serangan pesawat tak berawak AS terhadap sebuah bangunan di Pakistan menewaskan empat orang, Jumat (28/12). Serangan itu dilakukan militer Amerika di daerah suku bergolak Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan.
"Pesawat tak berawak menembakkan dua rudal ke sebuah rumah yang diyakini sebagai tempat militan. Empat militan tewas dan dua orang cedera," begitu pernyataan resmi militer Amerika.
Seorang pejabat ,iliter menyatakan, delapan rudal menghantam rumah itu dan mayat korban hangus tidak bisa dikenali. "Kami tidak memiliki keterangan mengenai identitas mereka yang tewas dalam serangan rudal itu," kata pejabat itu.
Seorang pejabat keamanan di kota Peshawar, Pakistan baratlaut, juga telah mengkonfirmasi empat korban dalam serangan itu.
Gurbuz terletak di perbatasan Pakistan dengan Afghanistan di sebuah daerah pegunungan terpencil yang saat ini menghadapi musim dingin parah, kata pejabat itu, dengan menambahkan bahwa sejumlah kelompok militan bersembunyi di sana.
Waziristan Utara adalah salah satu dari tujuh daerah di kawasan suku semi-otonomi Pakistan, dimana Taliban dan militan terkait Al Qaida memiliki pangkalan-pangkalan yang digunakan untuk merencanakan serangan di Afghanistan.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.