REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di penghujung tahun 2012, Masjid Agung At Tin Jakarta Timur mengadakan sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah pengobatan alternatif gratis untuk para jamaah yang digelar Sabtu (29/12).
"Kegiatan ini bagian dari rangkaian peringatan Milad Masjid Agung At Tin yang ke-13," kata salah satu pengurus Masjid At Tin, Wahyudi.
Pengobatan yang ditawarkan di Masjid At Tin kali ini, kata dia, berupa terapi berbagai macam penyakit menggunakan alat akupuntur elektronik. Praktik yang melibatkan 16 orang terapis dari klinik Herman Therapy ini dimulai dari pukul 10.00-16.00 WIB, dan bertempat di lantai satu masjid.
Sang pemilik klinik, Herman Effendi (61 tahun) menuturkan, terapi yang ia lakukan berupa pengobatan dengan sistem akupuntur tanpa menggunakan jarum. Metode ini, terang dia, memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh alat akupuntur elektronik khusus.
Alat tersebut bekerja dengan cara mengejutkan atau menyetrum titik-titik syaraf tertentu di tubuh. "Titik yang dikejut ini bergantung pada keluhan pasien," jelas pria yang punya keahlian membaca peta syaraf di tubuh manusia itu.
Berdasarkan pantauan Republika, dua ratusan jamaah masjid rela mengantre untuk diterapi hari itu. Pasien laki-laki dan perempuan diobati dalam ruangan terpisah.
Jumat lalu, peringatan Milad Masjid At Tin ke-13 diisi dengan tahlilan dan doa bersama. "Besok (Ahad--Red), masih ada lagi beberapa kegiatan lanjutan. Yaitu khitanan massal, Islamikustik, dan kajian kesehatan," kata Wahyudi.