REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansyur menyatakan Islam tidak mengajarkan umatnya melakukan perayaan menyambut tahun baru.
Karenanya, zikir Nasional Republika, bisa menjadi alternatif perayaan malam tahun baru. Ustaz Yusuf mengatakan zikir Nasional Republika lebih bersifat program tahunan yang bagus. "Terlebih hal itu dilakukan dengan menggelar doa bersama dan zikir," kata Ustaz Yusuf Mansyur kepada ROL, Ahad (30/12).
Artinya, kata Ustaz Yusuf, zikir Nasional Republika yang digelar di Masjid At-Tin itu bisa menjadi satu alternatif kegiatan untuk mengisi waktu masyarakat dengan hal-hal yang bermannfaat.
"Sebab, Islam mengajarkan kita untuk selalu mengiisi waktu dengan kegiatan bermanfaat. Tidak ada agama manapun yang memerhatikan soal waktu secara detail seperti dalam Islam," kata ustaz asli betawi tersebut.
Ustaz Yusuf menjelaskan persoalan tahun baru tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan kegiatan yang melibatkan masyarakat luas.
"zikir nasional di akhir tahun ini bisa menjadi alternatif. Namun, ini hanya program tahunan, jangan dianggap sebagai budaya. Kalau dianggap sebagai budaya, takutnya, akan dianggap sebagai sebuah kewajiban," seloroh Ustaz Yusuf.
"Anggap saja seperti rapat tahunan. Meskipun rutin, tapi itu bukan budaya, hanya program. Kalau-kalau ada yang bingung tahun baru mau kemana, bisa memanfaatkan waktu secara baik dengan ikut dzikir dan doa bersama. Terlebih bagi mereka yang berencana bepergian namun tidak memiliki uang. Disinilah peran kita untuk memberi mereka kegiatan yang bermannfaat."