Senin 31 Dec 2012 21:16 WIB

Zikir, Ekspresi Cinta Ilahi (2)

Rep: Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
Dzikir Nasional Republika di Masjid At-Tin, Jakarta.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Dzikir Nasional Republika di Masjid At-Tin, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Kalau Allah sudah hadir, umat Islam tidak akan pernah mau diperbudak dunia. Sebaliknya, dunialah yang menjadi budaknya.

Menurut Ustaz Toto Tasmara, cara berzikir tidak harus dengan berteriak-teriak dan dilakukan bersama-sama. Zikir juga tidak terperangkap dengan jumlah.

Tapi, kata dia, bisa dilakukan sendiri dengan suara yang lembut dan ritme yang terjaga. Setiap pengucapan asma-asma Allah dihayati, seakan-akan Allah hadir di dekatnya.

“Kalau Allah sudah hadir, umat Islam tidak akan pernah mau diperbudak dunia. Sebaliknya, dunialah yang menjadi budaknya,” kata Toto.

Agar zikir bermanfaat dan diterima oleh Allah, Ustaz Toto mengingatkan, harus mengikuti adab dan pelatihannya. Adabnya, zikir dilakukan dalam keadaan suci, tenang, lafaz yang benar, dan tidak memikirkan apa pun kecuali ditujukan kepada Allah. Cara-cara ini dilakukan secara rutin dengan kontrol dari guru.

Menurut dia, dulu banyak diadakan pelatihan berzikir. Kalau sekarang yang tersisa tinggal hapalan zikir dan pemahaman saja, tidak sampai menghayati dan mengamalkan.

Padahal, sesuai dengan Surah As-saff ayat 3, Allah membenci orang-orang yang mengucapkan, tapi bertentangan dengan apa yang dilakukannya. ''Karena itu, berzikir tidak sekadar mengucap, tapi yang lebih penting mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.''

Toto Tasmara optimistis, jika zikir dilakukan dengan sungguh-sungguh dan diamalkan, insya Allah negara ini akan mengalami perubahan besar.

Pandangan serupa diungkapkan pimpinan Ar-Rahman Alquran Learning (AQL) Center, Ustaz Bachtiar Nasir. Manfaat zikir begitu banyak, kata Bachtiar. Antara lain sebagai momentum muhasabah mengevaluasi diri. Bukan hanya untuk diri sendiri, keluarga, melainkan yang lebih besar lagi, negara.

“Dengan selalu mengingat Allah (zikrullah), diharapkan adanya perubahan yang lebih baik bagi setiap umat Islam, bahkan juga perubahan besar bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Perubahan itu, lanjut Bachtiar, terjadi karena kehendak Allah. “Oleh karena itu, dengan berzikir yang dilakukan skala nasional, dihadiri pula oleh tokoh-tokoh nasional, semoga Allah mengabulkan doa kita dan ridha memberikan perubahan bagi bangsa ini,'' harapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement