Kamis 03 Jan 2013 16:14 WIB

Perbankan Islam berpotensi Pesat di Hong Kong

Rep: Qommarria Rostanti / Red: Citra Listya Rini
Syariah
Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Potensi perbankan Islam di Hong Kong dinilai cukup tinggi. Kuwait Finance House (KFH) Research menyebutkan tingginya potensi perbankan Islam di Hong Kong karena negara tersebut memiliki likuiditas tinggi, ekonomi bebas, kehadiran kuat dari bank asing, dan sistem pajak sederhana.

Alasan tersebut membuat Hong Kong  menjadi kandidat besar pusat keuangan utama Islam. Hong Kong dianggap sebagai pintu gerbang ke Cina yang memiliki pasar kuat.

Selain itu, Hong Kong juga mengadakan perjanjian kerjasama dengan Dubai untuk memperkuat kerjasama dalam mempromosikan dan mengembangkan sektor perbankan syariah.

Hong Kong mengeluarkan undang-undang yang mengatur Sukuk. Hal ini membuat Hong Kong dapat menarik penerbitan Sukuk lebih dari negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang mengambil banyak inisiatif di Hong Kong selama enam tahun terakhir.

Kamar Dagang dan Industri Arab (ARABCCI) didirikan di Hong Kong pada 2006. ARABCCI menjadi organisasi untuk mempromosikan hubungan komersial dan kerjasama ekonomi dan bilateral yang lebih besar antara Hong Kong dan dunia Arab.

Berbagai organisasi menyediakan platform untuk peningkatan jaringan perdagangan dan pemahaman bisnis.

Anggotanya terdiri dari perusahaan internasional dan organisasi pemerintah dalam bidang perdagangan.

Untuk mendukung inisiatif pemerintah Hong Kong dalam mengembangkan keuangan Islam, SFC Hong Kong menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dubai Financial Services Authority (DFSA).

Kerja sama ini bertujuan pada pembangunan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan Islam, serta promosi dan pengembangan segmen masing-masing pasar modal syariah.

Hong Kong berada di antara negara top dunia tujuan ekspor-impor. Pasalnya perdagangan Hong Kong mempunyai potensi besar di bidang likuiditas keuangan Islam.

Hong Kong berpotensi memasuki pasar Timur Tengah dengan proposisi Islam dan membuka jalur basis investor lebih besar, terutama untuk produk-produk pasar modal seperti pasar sekuritas sukuk.

Hong Kong akan dapat mensinergikan kekuatan dengan pasar Asia Tenggara di mana keuangan Islam telah banyak tumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement