REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus, mengatakan delapan dari 10 pemain yang menuntut pembayaran tunggakan gaji telah menyatakan kesiapannya termasuk pengurangan nilai kontrak.
"Delapan dari sepuluh sudah mengatakan siap. Hanya memang sejujurnya kita belum memenuhi kewajiban kita, sehingga mereka belum mau bergabung," kata Ferry seusai acara Peluncuran Tim dan Kostum Baru untuk musim kompetisi ISL 2013, di Hall C1 Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/1).
Menurut Ferry, negosiasi pengurangan nilai kontrak itu masuk dalam klausul kontrak yang sudah ditandatangani para pemain.
"Opsi itu yang kita aktifkan, sebagian besar kita negosiasikan dan sudah bilang 'oke'. Hanya dua yang belum bilang 'oke', yaitu Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan," kata dia.
Keputusan untuk mengurangi nilai kontrak tersebut, kata Ferry, menjadi salah satu upaya perbaikan finansial yang dilakukannya bersama jajaran manajemen klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Ia juga menyebutkan bahwa kendala finansial bukan hanya dialami klubnya, melainkan melanda hampir seluruh klub sepak bola yang ada di Indonesia.
"Karenanya kita lakukan restrukturisasi gaji, semua kita reformasikan. Penghematan juga dilakukan di beberapa sektor," kata dia. Ferry mengakui pos kontrak pemain telah menyedot sebagian besar anggaran pembiayaan klub.
Persija Jakarta sendiri saat ini sedang dilanda masalah menyusul tuntutan dari 10 pemain mereka terkait pembayaran tunggakan gaji selama kurang lebih lima bulan.
Sebanyak 10 pemain yang menuntut pembayaran tunggakan gaji adalah Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Leo Saputra, Andritany, Galih Sudaryono, Johan Juansyah, Ramdani Lestaluhu, Rahmat Afandi, Amarzukih, dan Ngurah Nanak.
Sebelumnya, pada Kamis (3/1) Ferry Paulus juga sempat mengakui ketidakmampuan manajemennya untuk melunasi tunggakan gaji para pemain tersebut.
"Kami akui saat ini belum bisa membayar tunggakan gaji pemain. Akan tetapi, kami berusaha untuk mencarikan," katanya.