REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pejabat terkemuka Dana Moneter Internasional (IMF) akan mengunjungi Mesir Senin untuk membicarakan kesepakatan pemberian pinjaman sebesar 4,8 miliar dolar AS, yang gagal dibahas pada bulan lalu karena ketidakpastian politik di negara itu. Kebijakan buka pintu Mesir pada IMF terkait upaya untuk memulihkan ekonomi negara itu yang sedang dilanda krisis
Lawatan ke Kairo oleh Direktur Middle East and Central Asia Departement, Masood Ahmed itu atas undangan para penguasa Mesir. Berbagai diskusi akan fokus mengenai pembangunan ekonomi. "Dan beberapa rencana kebijakan IMF untuk mengatasi tantangan keuangan dan ekonomi Mesir, serta kemungkinan dukungan IMF untuk Mesir dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut," kata IMF.
Kurang dari sepekan lalu, Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil mengatakan bahwa Kairo menginginkan memulai kembali pembicaraan dengan IMF mengenai permintaan pinjaman negara itu.